Malaikat Berambut Emas
Kepada...
Yang menitipkan tawa...
Yang menelan kembali mimpinya...
Yang menapaki bumi muram tanpa rona...
Yang sang surya tak mencipta bayang siluetnya
Aku bertanya...
jiwaku yang papa...tanganku yang hina...
meski tujuh kali kubasuh air dan debu
Sekufukah dengan rambut emasmu?
(Wara-ori, 12 Desember 2010)
PUISI BUAT IBU
Ibu...
Redup siluetmu
Dalam malam gerimis menggelayut...
Engkau menjauh...
Tabir riang kanakku tercabik
dan secabik...
yang kugenggam adalah peta buta...
menuju sebuah negeri tanpa nama...
Namun...Ibulah kemala
Seroja nirwana bubungan jiwaku....
Menukar pandang dengan gemintang...
Lentera biduk dalam malam kelam penuh
(wara-ori, 22 Desember 2010)
Kepada...
Yang menitipkan tawa...
Yang menelan kembali mimpinya...
Yang menapaki bumi muram tanpa rona...
Yang sang surya tak mencipta bayang siluetnya
Aku bertanya...
jiwaku yang papa...tanganku yang hina...
meski tujuh kali kubasuh air dan debu
Sekufukah dengan rambut emasmu?
(Wara-ori, 12 Desember 2010)
PUISI BUAT IBU
Ibu...
Redup siluetmu
Dalam malam gerimis menggelayut...
Engkau menjauh...
Tabir riang kanakku tercabik
dan secabik...
yang kugenggam adalah peta buta...
menuju sebuah negeri tanpa nama...
Namun...Ibulah kemala
Seroja nirwana bubungan jiwaku....
Menukar pandang dengan gemintang...
Lentera biduk dalam malam kelam penuh
(wara-ori, 22 Desember 2010)
Imagine
Imagine the woods,
...Without a tree,
Imagine the rivers,
Without the sea,
Imagine yourself,
Without me,
Imagine how lost,
I would be.
- Pete Shilling -
Imagine the woods,
...Without a tree,
Imagine the rivers,
Without the sea,
Imagine yourself,
Without me,
Imagine how lost,
I would be.
- Pete Shilling -